-->

IKLAN

IKLAN

Percepatan Penggunaan KIA, Disdukcapil Lakukan MoU

mediasinarmuratara
10 Oktober 2019, 17:36 WIB Last Updated 2019-10-10T10:36:20Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


MURATARA, MSM.COM - Percepatan dalam pembuatan Kartu Identutas Anak (KIA) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik), Kamis (10/10)

Kerjasama tersebut dalam rangka mempercepat pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) kepada seluruh anak di wilayah Kabupaten Muratara.

Kepala Disdukcapil Muratara, Aan Andrian mengatakan, berbagai terobosan dilakukan pihaknya untuk mempercepat pembuatan KIA.

Salah satunya melakukan kerjasama dengan Disdik Muratara yang nantinya akan menginstruksikan anak-anak di seluruh sekolah untuk membuat KIA.

"Pembuatan KIA melalui sekolah ini kami nilai cukup efektif, jadi kita harus jemput bola, supaya mencapai target," katanya

Pihaknya menargetkan sampai akhir tahun 2019 ini sebanyak 20.000 KIA yang diterbitkan.  Disdukcapil dan Disdik Muratara akan turun langsung melalukan pendataan ke sekolah-sekolah untuk perekaman dan penerbitan KIA.

Aan menjelaskan, KIA adalah kartu identitas diri bagi anak yang fungsinya seperti e-KTP sebagai kartu identitas resmi menjadi warga negara Indonesia.

Kartu tersebut berlaku sampai anak berusia 17 tahun atau pada umumnya kelas 2 SMA yang kemudian digantikan dengan e-KTP.

Kepala Disdik Muratara, Sukamto menyampaikan, pihaknya menyambut baik upaya percepatan pembuatan KIA kepada seluruh anak sekolah di Kabupaten Muratara.

"Kami siap membantu Disdukcapil untuk melakukan pendataan anak sekolah. Harapan kami program ini berjalan dengan baik," katanya.

Sebelum pendataan, terlebih dahulu harus dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar siswa dan orangtuanya paham apa fungsi dan kegunaan KIA tersebut.

Sukamto membeberkan, ada sekitar 34.000 anak yang akan menjadi sasaran pembuatan KIA, mulai dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP dan SMA sebelum umur 17 tahun.

Dengan rincian, TK/PAUD sebanyak 4.000 anak, SD 22.000 siswa, SMP 7.000 siswa, dan SMA sederajat yang belum berumur 17 tahun 1.500 siswa.

"Kita tidak ada sekolah mana yang didahulukan pendataannya, yang jelas kita akan prioritaskan mana sekolah yang sudah lengkap,"Utaranya. (MJ/HP)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA