![]() |
Masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa menutup akses jalan. Sehingga kendaraan dari dua arah yang berlawanan tak bisa melintas. Aksi unjuk rasa |
MURATARA MSM.COM – Ratusan masyarakat di Kecamatan Rawas
Ulu, Kabupaten Muratara, melakukan unjuk rasa di tiga lokasi berbeda di
Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas, Jumat (11/7/225) kemarin.
Unjuk
rasa ini dilakukan masyarakat buntut dari aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin
(PETI) di Kecamatan Ulu Rawas, yang hingga kini belum ada kejelasan dari Aparat
Penegak Hukum (APH).
Masyarakat
yang melakukan aksi unjuk rasa ini sempat melakukan penutupan jalan. Sehingga,
kendaraan dari dua arah yang berlawanan tak bisa melintas.
Sakban,
salah satu masyarakat yang ikut aksi unjuk rasa mengatakan, aksi ini dilakukan
lantaran masyarakat sudah kesal dengan janji – janji palsu, atas penindakan
terhadap para pelaku PETI.
“Warga
minta, Sungai Rawas jernih kembali. Karena masyarakat kita bergantung dengan Sungai
Rawas untuk MCK. Walau ada PDAM, tapi airnya kan tetap dari Sungai Rawas”
ujarnya.
Intinya,
kata Sakban, masyarakat Rawas Ulu mengharapkan APH dan pemerintah daerah,
segera bertindak dan berbuat untuk
masyarakat dengan menghentikan dan menangkap para pelaku PETI.
“Ini
bukan masalah sepele, ini menyangkut kepentingan orang banyak” ujarnya. Dia
menegaskan, jika permintaan masyarakat tidak ditanggapi oleh Pemda dan APH di
Muratara, tak menutup kemungkinan mereka akan langsung ke pemerintah pusat.
Sementara
itu, Kapolres Muratara AKBP Rendy Surya Aditama, melalui Wakapolres Kompol M.
Yunus menepis isu yang beredar, bahwa ada belasan warga yang ditangkap polisi karena
melakukan aksi demo.
“Aparat
dari Polres Muratara diterjunkan ke lapangan, dengan dibackup Sat Brimob Lubuklinggau dengan misi
menyelamatkan 15 orang warga, dari hal – hal yang tidak diinginkan, bukan
menangkap mereka seperti isu yang beredar” kata Wakapolres.
Dia
menegaskan, isu yang beredar tidak benar. Justru pihak kepolisian menyelamatkan
belasan warga. Dengan tujuan bisa pulang kerumah dan bertemu keluarga dalam
keadaan sehat, selamat dan tidak ada cacat sedikitpun.
“Jadi,
Ketika kami mendapatkan informasi ada warga kit ayang diancam jiwanya. Maka
kami langsung diperintahkan untuk segera menyelamatkan jiwa mereka, dengan di backup
Sat Brimob Lubuklinggau” jelas Wakapolres.
Wakapolres
mengimbau seluruh masyarakat, untuk bersama – sama menghadapi permasalahan
dengan tenang, tidak arogansi dan tidak anarkis. Sehingga, permasalahan dapat
diselesaikan dengan baik.
Jurnalis
: Dedi Iskandar
baca berita lainnya di google news