-->

IKLAN

IKLAN

Kesal Dengan PETI, Masyarakat Rawas Ulu Gelar Aksi Unjuk Rasa

mediasinarmuratara
12 Juli 2025, 20:01 WIB Last Updated 2025-07-12T13:01:12Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa menutup akses jalan. Sehingga kendaraan dari dua arah yang berlawanan tak bisa melintas. Aksi unjuk rasa


MURATARA MSM.COM – Ratusan masyarakat di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara, melakukan unjuk rasa di tiga lokasi berbeda di Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas, Jumat (11/7/225) kemarin.  

 

Unjuk rasa ini dilakukan masyarakat buntut dari aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Ulu Rawas, yang hingga kini belum ada kejelasan dari Aparat Penegak Hukum (APH).

 

Masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa ini sempat melakukan penutupan jalan. Sehingga, kendaraan dari dua arah yang berlawanan tak bisa melintas.

 

Sakban, salah satu masyarakat yang ikut aksi unjuk rasa mengatakan, aksi ini dilakukan lantaran masyarakat sudah kesal dengan janji – janji palsu, atas penindakan terhadap para pelaku PETI.

 

“Warga minta, Sungai Rawas jernih kembali. Karena masyarakat kita bergantung dengan Sungai Rawas untuk MCK. Walau ada PDAM, tapi airnya kan tetap dari Sungai Rawas” ujarnya.

 

Intinya, kata Sakban, masyarakat Rawas Ulu mengharapkan APH dan pemerintah daerah, segera bertindak dan berbuat  untuk masyarakat dengan menghentikan dan menangkap para pelaku PETI.

 

“Ini bukan masalah sepele, ini menyangkut kepentingan orang banyak” ujarnya. Dia menegaskan, jika permintaan masyarakat tidak ditanggapi oleh Pemda dan APH di Muratara, tak menutup kemungkinan mereka akan langsung ke pemerintah pusat.

 

Sementara itu, Kapolres Muratara AKBP Rendy Surya Aditama, melalui Wakapolres Kompol M. Yunus menepis isu yang beredar, bahwa ada belasan warga yang ditangkap polisi karena melakukan aksi demo.

 

“Aparat dari Polres Muratara diterjunkan ke lapangan, dengan dibackup  Sat Brimob Lubuklinggau dengan misi menyelamatkan 15 orang warga, dari hal – hal yang tidak diinginkan, bukan menangkap mereka seperti isu yang beredar” kata Wakapolres.

 

Dia menegaskan, isu yang beredar tidak benar. Justru pihak kepolisian menyelamatkan belasan warga. Dengan tujuan bisa pulang kerumah dan bertemu keluarga dalam keadaan sehat, selamat dan tidak ada cacat sedikitpun.

 

“Jadi, Ketika kami mendapatkan informasi ada warga kit ayang diancam jiwanya. Maka kami langsung diperintahkan untuk segera menyelamatkan jiwa mereka, dengan di backup Sat Brimob Lubuklinggau” jelas Wakapolres.

 

Wakapolres mengimbau seluruh masyarakat, untuk bersama – sama menghadapi permasalahan dengan tenang, tidak arogansi dan tidak anarkis. Sehingga, permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

 

Jurnalis : Dedi Iskandar

baca berita lainnya di google news


Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA