-->

IKLAN

IKLAN

Reforma Agraria Hidupkan Potensi Desa Bandung, dari Semak Belukar Jadi Sumber Ekonomi Masyarakat

mediasinarmuratara
30 September 2025, 09:07 WIB Last Updated 2025-09-30T02:07:50Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Desa Bandung Kabupaten Pandeglang yang dijuluki sebagai salah satu kampung Reforma Agraria terbaik di Indonensia pada tahun 2025. Predikat dari Kementerian Dalam Negeri itu diberikan karena di Desa ini reforma agraria tidak hanya menghadirkan sertipikat tanah tapi juga membuka jalan menuju kebangkitan ekonomi, sosial dan kualitas hidup masyarakat


PANDEGLANG MSM.COM – Di Desa Bandung, Kabupaten Pandeglang, terdapat kampung yang dijuluki sebagai salah satu Kampung Reforma Agraria terbaik di Indonesia pada tahun 2025. Predikat dari Kementerian Dalam Negeri itu diberikan bukan tanpa alasan. Di desa ini, Reforma Agraria tidak hanya menghadirkan sertipikat tanah, tetapi juga membuka jalan menuju kebangkitan ekonomi, sosial, dan kualitas hidup masyarakat.

 

“Dari tanah yang tadinya semak belukar, tanah yang biasa-biasa saja, dengan adanya tanah yang bersertipikat dapat dikerjasamakan. Sehingga, tanah-tanah milik perorangan, dikerjasamakan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk dapat dijadikan satu objek, yaitu Objek Desa Wisata Bukit Sinyonya,” terang Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja, saat ditemui di Objek Desa Wisata Bukit Sinyonya, Senin (22/09/2025).

 

Melalui kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, potensi desa berhasil menjelma menjadi sebuah kekuatan. Kerja sama itu semakin diperkuat dengan dukungan lintas sektor, termasuk program pendampingan dan pemberdayaan Objek Desa Wisata Bukit Sinyonya dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Kampung Reforma Agraria.

 

“Dengan adanya Kampung Reforma Agraria itu semua potensi langsung tertanam dalam bentuk ada kelompok ikan, ada kelompok sadar wisata, ada kelompok kopi, dan kelompok anyaman pandan. Setelah disatukan, ditingkatkan kapasitasnya,” ungkap Wahyu Kusnadiharja.

 

Program Reforma Agraria, telah membawa perubahan signifikan bagi Desa Bandung. Salah satu perkembangan positif yang terlihat adalah peningkatan kondisi ekonomi masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Direktur BUMDes Desa Bandung, Syaifullah.

 

“Masyarakat yang dari ekonominya masih sangat sederhana, lalu kita ada program ini, jadi lebih meningkat untuk ekonominya. Artinya sedikit banyak sangat membantu, bisa menyelamatkan ekonomi masyarakat,” terang Syaifullah.

 

Sejak dibuka tahun 2023, Objek Desa Wisata Bukit Sinyonya telah menerima lebih dari 10 ribu pengunjung. Wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga belajar langsung cara mengolah kopi puhu yang merupakan kopi Robusta khas Desa Bandung, membuat anyaman pandan bersama kelompok penganyam perempuan, hingga cara membudidaya ikan mas Sinyonya.

 

“Semua kelompok tersebut merupakan masyarakat Desa Bandung. Semua masyarakat, walaupun dengan potensi yang berbeda-beda jadi berdaya. Masyarakat juga semakin kreatif karena semakin banyak permintaan dan macem-macem,” pungkas Syaifullah.

 

Desa Bandung membuktikan bahwa Reforma Agraria bukan sekedar urusan sertipikat. Lebih dari itu, sertipikat jadi instrumen yang menghidupkan potensi, menggerakkan roda ekonomi, dan menumbuhkan rasa bangga warga desa. Dengan Reforma Agraria, individu maupun kelompok didorong untuk mampu mengelola tanahnya agar lebih bernilai serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.


baca berita lainnya di google news

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA