-->

IKLAN

IKLAN

GI Terbakar, Masyarakat Dirugikan

mediasinarmuratara
26 Agustus 2019, 12:35 WIB Last Updated 2019-08-26T05:35:14Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



MURATARA,MSM.COM--Pembangunan Gardu Induk (GI) di Desa Lubuk Rumbai Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara harus terhenti untuk sementara, hal itu dikarenakan rumah kontrol rusak, serta travo hangus terbakar.

Belum diketahui secara pasti penyebabnya hangusnya travo tersebut, apakah sengaja dibakar atau terbakar dengan sendiri.

Dengan adanya kejadian tersebut, pihak Kecamatan Rupit serta pemerintah desa setempat melakukan cross chek kebenarannya.

Camat Kecamatan Rupit Defri Pauzal Azim dilokasi kejadian mengatakan, kehadiran dirinya hanya melakukan cross chek kebenaran.

"Benar hangus, namun belum tahu secara pasti, apakah dibakar atau terbakar,"katanya, Senin (26/8)

Namun, lanjutnya dengan kejadian ini masyarakat Kabupaten Muratara dirugikan, karena masalah listrik belum bisa terselesaikan.

Ditempat yang sama, Kades Lubuk Rumbai Baru Abdullah Sani, mengatakan hal yang sama. Tetapi dirinya tidak tahu secara pasti kapan terbakar serta apa penyebabnya.

"hari sabtu (24/8) aku kesini. Ternyato benar hangus. Namun tidak tahu apakah sengaja dibakar atau terbakar sendiri,"ujarnya

Ia menjelaskan, selaku desa tidak terlalu ikut campur masalah itu, karena baik pihak PLN maupun pihak pemborong tidak pernah komuniskasi dengan dirinya.

"Pas ada masalah, sudah hangus, barulah komunikasi dengan saya memintak di adakan PK. Sama saja ingin memasukan saya dan warga saya ke penjara,"katanya.

Sambungnya, hiba tanah pembangunan GI tidak ada masalah, secara administrasi sudah lengkap, namun ada sedikit polemik di perbatasan dan itu tidak menjadi alasan.

Sementara itu, Indra MPC PP Muratara, menegaskan harus tindak tegas apabila ada dugaan orang membakar. Kita minta pihak kepolisaian harus akatip melakukan penyelidikan.

"Kita selaku pemuda dan masyarakat sangat di rugikan dengan adanya kebakaran ini, karena ini kepentingan orang banayak," tutupnya. (Hamkam)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA