-->

IKLAN

IKLAN

Ikuti Sidang Kabinet Paripurna, Menteri Nusron Terima Instruksi Presiden Prabowo Terkait HGU

mediasinarmuratara
10 Mei 2025, 18:26 WIB Last Updated 2025-05-10T11:26:09Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta


JAKARTA MSM.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto, di Istana Negara, Jakarta, Senin (05/05/2025). Pada rapat tersebut, presiden menekankan terkait pencapaian aset yang dikelola yang telah berhasil dikonsolidasikan dalam aset negara serta pentingnya pengecekan terhadap seluruh aset di Indonesia, termasuk tanah negara.

 

"Pak Nusron, nanti cek dan teliti ya. Cek semua konsesi Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) yang sudah jatuh tempo, kembalikan ke negara," ujar Presiden Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna.

 

Menganggapi instruksi Presiden Prabowo, Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan bahwa pemikiran telah mulai melakukan identifikasi atas tanah-tanah yang telah masuk kategori tanah teantar. "Ini kita lihat, perintahnya sudah berapa yang pernah dikasihi, tapi jatuh tempo dan tidak diperpanjang. Ini yang kemudian diserahkan. Biasanya ini masuk dalam kategori tanah telantar yang diserahkan kepada Bank Tanah," jelas Nusron Wahid kepada media awak usai Sidang Kabinet Paripurna berlangsung.

 

Saat ini, ia juga sedang dalam proses diskusi langkah selanjutnya terkait pemanfaatan aset Bank Tanah yang telah mencapai sekitar 40 ribu hektar. Pemanfaatan aset tersebut dilakukan untuk meningkatkan manfaat bagi perekonomian dan pembangunan nasional. “Aset Bank Tanah masa depan yang sedang kami diskusikan, apakah bisa atau tidak untuk dikonsolidasikan ke dalam Danantara,” ujar Menteri Nusron.

 

Tanah-tanah tersebut menurutnya berpotensi besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai sektor prioritas pembangunan nasional. “Tanah tersebut berpotensi juga untuk digunakan dalam berbagai macam tujuan, seperti pembangunan pabrik, perumahan, pangan, hingga energi terbarukan,” tutur Menteri Nusron.

 

Ia memastikan bahwa penelitian mendalam akan dilakukan sebelum rencana peluncuran diluncurkan secara resmi. “Nanti akan kita kaji, dan kita merilis semua ada berapa yang sudah dihitung,” pungkas Menteri ATR/Kepala BPN.

 

Sidang Kabinet Paripurna ini juga diikuti oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Ossy Dermawan, jajaran Menteri dan Wakil Menteri, serta Kepala Lembaga dalam Kabinet Merah Putih.


baca berita lainnya di google news 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA