masukkan script iklan disini
TKA asal Cina, Pai Vacung (Kanan)
-------------------------------------------------------------------
MURATARA MSM. COM-Warga Desa Lubuk Mas, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pertanyakan keberadaan PT Galtam Sumatera Minerals (GSM) Pasalnya PT dimaksud sudah habis izinnya. Lebih anehnya lagi aktivitas tertutup karena, baik Pemdes, Pemcam dan Pemda setempat tidak tahu hal tersebut. Apalagi disinyalir ada tiga Tenaga Kerja Asing (TKA) yang belum jelas izinnya.
Ketua BPD Desa Lubuk Mas
Zakaria menuturkan aktivitas PT dimaksud tidak ada pemberitahuan, baik pemerintah desa maupun warga setempat.
"Waktu mereka bawak alat berat, sempat dikerjar warga,"katanya
Sambungnya, mereka ini mengerjakan pembangunan jembatan atau apa. Kami bae binggung nak bangun apo?
Tidak ada sosialisasi dari pihak perusahaan.
Zakaria mempertegaskan, PT GSM sudah tutup. Namun anehnya aktivitas masih ada bahkan sudah berjalan selama 5 bulan.
"Izin tidak ada. Baik perusahaan maupun lingkungan."Ucapnya seraya mengatakan pekerja dibayar dengan gaji 108ribu perhari dengan jumlah pekerja 30 orang.
Selain itu, ia juga mempertanyakan tiga TKA yang leluasa beraktivitas di desa setempat. Dikwatirkan terjadi sesuatu, maka menjadi masalah.
"pertama ada satu TKA. Setelah 4 bulan datang lagi dua TKA yang baru. Namun anehnya TKA tersebut membawakan kounterner yang tidak boleh diperlihatkan. Dan barang tersebut disembunyikan dihutan. "katanya
Disisi lain, Kepala Kesatuan Bangsa Politik (Kakesbangpol) Muratara Hj Herawati saat melakukan pengecekan benar adanya. Ketiga TKA tersebut berasal dari Negara China.
Ketiga TKA dimaksud berasal dari Cungkuo (China), namanya Justin, Pai Vacung, dan Mr Lu.
"yang Mr Lu datang tanggal 8 bulan 4 yang lalu. Lebih kurang 5 bulan di Muratara. Yang duanya baru beberapa hari ini,"katanya
Lanjutnya, pemerintah harus cekatan. La ini sampai kades, Disnakertran tidak tahu keberadaan mereka. Walaupun izinnya migran, tetap Muratara ada pemberitahuan. Dikwatirkan mereka ini ada misi tertentu.
Ia mengatakan, masalah izin perusahaan dan izin lingkungan PT GSM kembali dinas yang bersangkutan. Karena pihaknya hanya melakukan pengecekatan kebenaran keberadaan TKA saja.
Ditempat yang sama, Mr Lu melalu gaetnya Dina yang berasal dari singkut Kabupaten Sarolangun, Jambi mengatakan ketiga TKA membangun jembatan kesemberang, namun secara misi tertentu dirinya tidak tahu.
"Katanya mereka bikin jembatan,
Jembatan itu bisa menahan hingga beban 50 ton. Setelah selesai mereka kembali ke Negaranya."Utaranya singkat (MJ)