-->

IKLAN

IKLAN

RSUD Rupit, Memiliki 4 Dokter Speaialis

mediasinarmuratara
05 Oktober 2018, 15:20 WIB Last Updated 2018-10-05T08:20:14Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

Herlinah Direktur RSUD Rupit
-------------------------------------------------------------------





MURATARA MSM. COM- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), baru memiliki empat orang dokter spesialis guna menunjang pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.

"Untuk dokter spesialis masih kurang, saat ini saja baru ada 4, yaitu dokter spesialis penyakit dalam, kandungan, bedah, dan anak," kata Direktur RSUD Rupit,dr Herlinah kepada koran ini.

Dia mengatakan, RSUD Rupit yang baru saja lulus dalam akreditasi tipe D ini akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan, mengingat sebagai satu-satunya fasilitas kesehatan tingkat lanjutan di Kabupaten Muratara.

Rumah sakit yang terletak di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Muratara ini memiliki sumber daya manusia lebih dari 300 orang, mulai dari dokter, perawat, bidan hingga petugas kebersihan.

"Insya Allah bulan September 2018 ini akan ada tambahan SDM, kami akan kedatangan dua dokter spesialis lagi, yaitu spesial Anastesi, dan spesialis Paru-paru," ucapnya.

Adapun pelayanan primer yang tersedia di RSUD Rupit seperti rawat inap dan rawat jalan, selain itu juga ada poli umum, penyakit dalam, poli anak, poli bedah, poli kebidanan, poli gigi, poli gizi, dan poli paru-paru.

"Kami juga tersedia pelayanan laboratorium, rontgen, unit transfusi darah, instalasi farmasi dan UGD 24 jam," katanya.

Herlinah menambahkan, mayoritas pasien yang berobat di RSUD Rupit adalah pasien yang mengidap penyakit kronis, seperti hipertensi, darah tinggi, gas tritis (maag), serta jantung.

Herlinah mengakui RSUD Rupit juga beberapa kali merujuk pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap di Kota Lubuklinggau, lantaran RSUD Rupit masih minim fasilitas penunjang pelayanan kesehatan.

"Kalau rujukan biasanya kami merujuk pasien-pasien yang mengalami kehilangan kesadaran, kemudian korban kecelakaan yang luka berat atau patah berat, karena kami kekurangan alat penunjang."Utaranya. (Hamkam)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA