-->

IKLAN

IKLAN

Lakukan Sidak di RSUD Rupit, Anggota Dewan Temukan Fasilitas Tak Layak

mediasinarmuratara
07 November 2019, 20:13 WIB Last Updated 2019-11-07T13:13:24Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini




MURATARA MSM.COM - Ketua Komisi II, DPRD Kabupaten Muratara, Hadi Subeno bersama anggota diantaranya Andika Saputra, Muhamad Ali, Aguscik, Joni Ridho Susilo, Dadang Hirawan dan Masturo. Melakukan Inspeksi Mendatak (Sidak) di RSUD Rupit, Selasa (6/11).


Kedatangan Hadi Subeno dan rombongan sekitar pukul 10.30 WIB di RSUD Rupit. Untuk melihat langsung pelayanan kesehatan terhadap pasien sekaligus melihat kondisi gedung serta fasilitas kesehatan yang ada.



Dalam sidak tersebut, anggota dewan menemukan beberapa ruangan yang mengalami kebocoran pada atapnya sehingga terkesan tak layak. Penampungan air yang kotor, serta sanitasi saluran pembuagan limbah yang tidak berfungsi.


"Penyediaan air untuk pasien kurang bagus dalam penyulinganya. Bahkan di gedung kebidanan banyak banyak ruangan hanya 1 toilet yang berpungsi," kata Muhammad Ali.


Dia menyebut, melihat hal ini seharusnya Direktur RSUD Rupit jeli dan bertindak untuk memperbaiki fasilitas pelayanan yang ada. "Bahkan ruangan bocor di ruangangan kebidanan yang baru dibangun tahun 2018 lalu tidak dipungsikan karena pipanisasi yang ada justru bocor," jelasnya.




Masih kata Ali, ruangan satpam juga tidak difungsikan. Penyebabnya karena ruang itu bocor dan menimbulkan bau tidak sedap.


Ditempat yang sama, ketua Komisi II DPRD Muratara, Hadi Subeno mengatakan, sidak yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian anggota dewan terhadap RSUD Rupit. Sebab, keberadaan RSUD Rupit adalah tempat pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat Muratara.


"Jika rumah sakit ini bagus dan ramai yang berobat maka rumah sakit ini juga akan menjadi pendapatan bagi daerah," jelas ia.

Dilanjutkanya, dengan adanya sidak ini kita bersama untuk mengoptimalkan sesemaksimal mungkin pelayanan terbagik untuk masyarakat.

"Namun kendala-kendala dilapangan banyak sekali. Seperti sistem drainase air bersih yang kurang memenuhi persaratan dan tidak layak sebagai pasilitas air bersih di rumah sakit," kata Hadi.

Dirinya menegaskan, agar direktur rumah sakit sampaikan apa-apa permasalahan yang ada di rumah sakit kepada atasan yang lebih tinggi.

"Sehingga saat kami panggil untuk membahas hal ini mereka tahu dan diskusinya nyambung. Sehingga ketemu solusinya," Saran ia.

Direktur RSUD Rupit, Herlina mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran perawatan RSUD Rupit.

"Tapi hal ini tidak dapat kami lakukan pembangunan rehab dan pembongkaran. Karena bangunan tersebut baru dibangun tahun 2018 lalu. Dan akan bermasalah jika dilakukan pembangunan rehab," tepisnya.

Herlina mengatakan, pihaknya juga telah melakukan konsultasi dengan inspektorat Muratara. Dan kondisi bangunan yang bocor-bocor tersebut tidak boleh direhap.

Pantauan dilapangan, anggota dewan melihat pelayanan BPJS, Instalasi Farmasi, Klinik Bedah, ruang dokter dan ruang perawatan pasien. Bahkan tim sidak anggota dewanpun melihat ruangan laboratorium, ruang sampling, ruang analisa, ruangan hematologi.

Anggota dwan menemukan banyak toilet yang tidak berpungsi, air yang kurang bagus serta pembuangan limba yang tidak berpungsi. Melihat kondisi tersebut, membuat beberapa anggota dewan geram. (YAN)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA