-->

IKLAN

IKLAN

Ponpes Bahrul Ulum Bantah Isu di Medsos

mediasinarmuratara
13 November 2020, 22:06 WIB Last Updated 2020-11-13T15:06:11Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



MURATARA MSM.COM- Pihak Ponpes Bahrul Ulum, Desa Rantau Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara melalui istri pengasuh ponpes, Hj. Sumiatun Rif'an, membantah, adanya isu yang belakangan viral di media sosial Facebook.


Di Medsos Facebook, disebutkan adanya dua orang santri dan santriwati yang ditelantarkan pihak Ponpes Bahrul Ulum. Oknum tak bertanggung jawab itu juga menyebutkan, kedua santri dan santiwati juga tidak mendapatkan perhatian dari Pemkab Muratara. 


Padahal kabar yang beredar di Facebook tentang kedua santri dan santriwati yaitu Alfin Supriyadi dan Puji Krisna itu tidak benar. "Kabar yang mengatakan anak ini ditelantarkan pihak pesantren, tidak benar" bantahnya. 


Dia menegaskan, saat ini Alfin sudah mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial melalui Kartu PKH. Dengan kartu tersebut, bisa membantu kebutuhan makan dan sekolahnya. 


Sedangkan santriwati atas nama Puji Krisna, saat ini masih diusulkan ke Dinas Sosial Kabupaten Muratara. Agar Puji Krisna juga mendapatkan kartu tersebut. 


"Saat ini, mereka berdua masih bersekolah seperti biasa. Mereka juga mendapatkan perhatian yang sama dengan santri dan santriwati lainnya" tegas Sumiatun, Jum'at (13/11).


Ditambahkannya, mereka berdua juga mendapatkan dana BOS, dari Pemkab Muratara melalui Dinas Pendidikan. Untuk yang SMA mendapatkan bantuan dari provinsi Sumatera Selatan. 


"Alfin dan Puji Krisna, sering kali mendapatkan bantuan dari hamba Allah, yang ingin berbagi. Karena keduanya merupakan anak yatim" tukasnya. 


Pimpinan Ponpes Bahrul Umum, KH. H. Rif'an menyesalkan adanya kabar yang tidak benar tersebut. Menurutnya, mereka sudah bersusah payah. Namun, masih ada oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarkan isu yang tidak benar di Medsos. 


"Karena kami di pesantren dididik. Sekarang saya menjadi pendidik. Jadi kami sudah sangat menjiwai pesantren. Walaupun tidak ada Alfin dan Puji Krisna. Kami masih seperti ini, tetaplah menjadi pendidik" tegasnya. 


Sebab, sambungnya, prinsip mereka dipesantren, bila ada yang meminta tolong. Dan mereka mampu untuk menolong, maka pihaknya akan dengan senang hati membantu.  


"Kalau tidak bisa membantu anak tersebut. Jangan malah menyebarkan fitnah" pesannya. (MJ)


Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA