-->

IKLAN

IKLAN

Dispursip Muratara Gelar Bimtek Replikasi Mandiri Program TPBIS

mediasinarmuratara
04 Juni 2025, 17:03 WIB Last Updated 2025-06-04T10:03:32Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Bimbingan Teknis (Bimtek) Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di ruang aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muratara


 

MURATARA MSM.COM – Di era perubahan global yang begitu cepat, perpustakaan tidak lagi hanya menjadi tempat meminjam buku. Perpustakaan harus bertransformasi menjadi pusat kegiatan masyarakat.

 

Perpustakaan juga bisa menjadi ruang belajar sepanjang hayat, sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat.

 

Hal itu dikatakan Bupati Muratara H Devi Suhartoni, melalui Staf Ahli Azhar, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

 

Bimtek Replikasi TPBIS itu, diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kabupaten Muratara, di aula Dispursip, Selasa (3/6/2025). Bimtek ini diikuti oleh pengelola Perpustakaan Desa, dimana perpustakaan desa  nantinya dijadikan poros pembangunan masyarakat dengan literasi.

 

Bimtek Replikasi Mandiri Program TPBIS ini diselenggarakan dalam rangka HUT Kabupaten Muratara ke-12, mengusung tema “Mewujudkan Peran Perpustakaan Desa dan Mendukung Masyarakat dalam Mengembangkan dan Meningkatkan Kualitas Hidup”.

 

“Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, merupakan langkah strategis yang memperkuat peran perpustakaan, sebagai ruang terbuka untuk semua kalangan” kata Staf Ahli Azhar


Bimbingan Teknis (Bimtek) Replikasi Mandiri Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di ruang aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muratara


 

Dia menambahkan, siapapun tanpa membedakan status ekonomi, memiliki hak yang sama untuk belajar, berinovasi dan meningkatkan kualitas hidup di Bumi Beselang Serundingan.

 

“Kami berkomitmen untuk mendorong perpustakaan, menjadi bagian integral dari Pembangunan daerah. Kita ingin perpustakaan menjadi tempat yang ramah, untuk diskusi, pelatihan keterampilan, inkubasi usaha kecil, hingga pusat informasi bagi petani, nelayan, pelaku UMKM dan pelajar” ujarnya.

 

Ia menegaskan, melalui pendekatan inklusi sosial, Pemkab Muratara ingin memastikan bahwa perpustakaan tidak hanya hadir di kota, tetapi juga menjangkau hingga ke pelosok desa.

 

Kepala Dispursip Muratara Heru Fahrudin Faiz, ST, MAP, LPM mengatakan, perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku. Namun juga sebagai tempat masyarakat untuk berdiskusi sosial.

 

Program transformasi perpustakaan, merupakan upaya untuk Pendidikan perpustakaan, sebagai ruang terbuka, yang dapat diakses oleh semua pihak, semua kalangan, semua latar belakang pendidikan tanpa ada perbedaan.

 

“Kami sebagai pengelola perpustakaan daerah, berupaya mengusulkan bantuan perpustakaan ke tingkat nasional, untuk memberikan bantuan keseluruh perpustakaan desa, perpustakaan kelurahan dan perpustakaan rumah ibadah di Kabupaten Muratara” ujarnya.

 

Tak hanya sampai disitu, Dispursip Muratara juga terus mendrong perpustakaan desa, untuk aktif dalam penyelenggaraan program berbasis kebutuhan masyarakat. Seperti pelatihan digital, administrasi keuangan, pengelolaan pertanian modern, yang melibatkan masyarakat.

 

Hal ini, kata Kepala Dispursip Muratara, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan, dan memberdayakan masyarakat melalui literasi. Untuk itu, Dia mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari aparatur desa dan komunitas untuk bersama – sama mendukung transformasi perpustakaan ini.

 

“Mari kita ciptakan perpustakaan inklusif, modern, dan berdaya saing tinggi, guna mewujudkan masyarakat Musi Rawas Utara yang lebih cerdas, berbakat dan sejahtara” tutupnya.

 

Jurnalis : A.Majid

baca berita lainnya di google news 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA