-->

IKLAN

IKLAN

Diduga Proyek Siluman, Tanpa Plang Nama

mediasinarmuratara
31 Juli 2018, 01:41 WIB Last Updated 2018-07-30T18:47:28Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

MUSI RAWAS,SM - Proyek pembangunan jalan setapak menujuh ke persawahan warga Dusun Bandung Raya Desa Sukaraya Kecamatan Suku Tenggah Lakitan (STL) Ulu Terawas Kabupaten  Musi Rawas.

Pembangunan jalan setapak tersebut diduga proyek siluman dari Dinas Pertanian Kabupaten Mura.

Menurut Kepala Dusun (Kadus) Dusun Bandung Raya Desa Sukaraya Ruslan (29/7) semenjak di mulainya kegiatan pekerjaan dan pembangunan jalan setapak ke persawahan warga.

Memang untuk papan informasi volume proyek pembangunan itu tidak ada,hingga sampai saat ini.

Sedangkan sepengetahauannya proyek pembangunan tersebut bersumber dari Dinas Pertanian Kabupaten Mura.

" Melalui ketua kelompok tani Desa dengan cara swakelola,namun sangat di sayangkan ketua kelompok tani juga tidak tau berapa jumlah volume pembangunan proyek tersebut,"Kata Ruslan.

Ruslan memintah kepada Dinas instansi terkait dapat menegur pihak pelaksana pembangunan jalan setapak tersebut.

" Karena memingat bangunan jalan setapak itu di pergunakan untuk kepentingan masyarakat dalam bertani," Pintak Ruslan.

Sementara itu saat di konfermasi awak media kepada sala satu pekerja pembangunan jalan setapak tersebut yang engan nama di sebutkan inisial DD juga membenarkan semenjak di bangun kami tidak tau menau soal volume bangunan.

Kami selaku pekerja kuli bangunan hanya tau printah dari pelaksana untuk membangun jalan setapak ini.

Mulai dari hari pertama bekerja kami hanya tau volume panjang bangunan 400 Meter persegi saja.

Di sebab kami sudah hampir tiga minggu bekerja bangunan jalan setapak sudah selesai 100% (persentase) hanya saja dari 400 meter terealisasi 361 meter .

" Namun sisa dari 361 Meter tersebut saat ini belum tau mau di bangun dimana pagi,"terangnya.

Di tambahnya juga selama kami bekerja semua buru harian di upah sebesar Rp 58.000 perhari itupun masi kotor belum bersih.

" Masi ada potongan lagi untuk membeli rokok sebesar Rp 14.000 perhari,di karenakan demi untuk kemajuan Desa sendiri mau tidak mau kami menerimah upah seperti itu,"keluhnya.(Zul)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA