-->

IKLAN

IKLAN

Kankemenag Muratara Hadiri Peringantan HSN 2018 di MTs Negeri 1 Muratara

mediasinarmuratara
22 Oktober 2018, 20:50 WIB Last Updated 2018-10-22T13:51:00Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


MURATARA MSM. COM-Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang diperingati setiap tahun diilhami dari resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Resolusi jihad merupakan seruan ulama dan santri yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela kedaulatan tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Demikian disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Musi Rawas Utara, Drs. H. Ikhsan Baijuri, M. Si yang membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia pada peringatan HSN Tahun 2018 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Muratara, Senin (22/10).

Dalam amanatnya, diharapkan melalui peringatan HSN dengan tema "Bersama Santri Damailah Negeri" dapat dijadikan momentum untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit modernisasi Islam di Indonesia.

Para santri juga diharapkan semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai serta menekan timbulnya konflik di tengah-tengah keragaman masyarakat. “Marilah kita tebarkan kedamaian, kapanpun, dimanapun, kepada siapapun.” ajaknya.



Mengakhiri amanatnya, Ikhsan Baijuri mengharapkan agar seluruh siswa MTsN 1 Muratara yang juga merupakan Santri Nasional harus mampu menunjukkan sikap berbudi pekerti luhur.

Upacara Hari Santri Nasional ini diikuti Kepala, Dewan Guru, Pegawai dan seluruh siswa MTs Negeri 1 Muratara, selain KanKemenag Muratara turut hadir juga Kasi Penmad Kemenag Muratara, Kepala SDN Lesung Batu, dan Komite Madrasah. Usai upacara dilanjut dengan kegiatan istighotsah kubro yang dipimpin Ust. Gani, S.Pd

Sementara itu, Kepala MTsN 1 Muratara Hj. Sri Widayati,M.Pd mengungkapkan, upacara peringatan HSN tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Dimana kali ini, siswa yang mengikuti upacara mengenakan sarung dan baju koko untuk putra, sedangkan putri mengenakan baju gamis.

"Karena memang khusus dilakukan untuk HSN 2018 sesuai Surat Edaran Kementerian Agama yang kami terima. Dalam upacara ini juga ada Ikrar Santri yang dibacakan secara serentak" jelasnya. (ZIL)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA