-->

IKLAN

IKLAN

M. Ibrahim Angkat Bicara Soal Mobil Angkutan Batubara

mediasinarmuratara
14 Maret 2019, 09:39 WIB Last Updated 2019-03-14T02:39:58Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



MURATARA,MSM.COM - Berkaitan akan kisrunya kerusakan Jalan Poros menuju ke Kecamatan Nibung, yang menjadi persoalan hingga keluarnya surat rekomendasi dari anggota dewan kepada Bupati terkait rusaknya jalan poros nibung.

Sampai terjadinya penahanan 24 mobil kendaraan angkutan batubara masyarakat oleh pemerintah kecamatan selama lebih kurang 2 hari, kemarin.

Tak hanya itu, peroses tersebut hingga terjadinya rapat dikantor camat hingga keluarnya surat berita acara rapat, hingga keluarnya kesepakatan pelarangan mobil pengangkut batubara untuk beroperasi melakukan pengangkutan.

Berkaitan hal itu, membuat tokoh Pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Muhammad Ibrahim yang akrap dikenal dengan Mat. Ibrahim angkat bicara, Rabu (13/03).

Diceritakanya, apa yang menjadi persoalan dituduhkan kepihak Perusahaan Tryariani mengenai kerusakan jalan poros nibung oleh Kendaraan angkutan batubara menurutnya Pt. Tryariani terdampak sebagai kambing hitam.

"Yang harus diketahui sebenarnya, posisi Pt. Tryariani adalah penambang. Sementara mobil yang mengangkut batubara adalah milik masyarakat sebagai pengakut," Jelas Mat. Ibrahim.

DIjanjutkanya, mobil-mobil masyarakat pengangkut batura mulai dari mulut tambang sampai ketempat penampungan di simpang Nibung di wilayah Jambi, kembali diangkut oleh mobil akutan besar ke wilayah Sumatra Barat.

"Nah inilah yang menjadi permasalahan hingga keluarnya surat Rekomundasi DPRD untuk disampaikan ke Bupati Muratara guna diteruskan pada Gubernur Sumsel. Bahwa jalan tersebut rusak dikatakan oleh mobil pengangkut batubara Tryariani," jelas Mat. Ibrahim.

Ditegaskanya, dengan kondisi jalan saat ini yang baru di lalui oleh Mobil Pengangkut batubara selama 3 Minggu dengan kapasitas muatan hanya 7 sampai 8 ton per Truk.

"Sedangkan kondisi jalan sudah lama rusak sebelum dilalui oleh kendaraan masyarakat pengangkut batubara. Jadi hal ini dibuat seolah-olah kami yang disalahkan," tegas ia.

Ditambahkanya, yang harus juga diketahui walaupun baru 3 pekan menggunakan jalan tersebut pihaknya bersama tryariani demi kepentingan pengangkutan dan juga masyarakat jalan telah diperbaiki sejak 1 pekan lalu dengan acara penggusuran dan pengerasan.

"Hal ini tidak ada masyarakat membantah bahkan merasa terbantu dengan adanya perbaikan," ujarnya.

Bahkan Mat. Ibrahim mengatakan, bahwa jalan poros tersebut tidak hanya dilalui oleh mobil angkutan batubara saja. Akan tetapi justru ada mobil angkutan yang kapasitan muatanya hingga mencapai puluhan ton. "Seperti mobil buah kelapa sawit yang menggunakan puso sampai 30 ton. Bahkan mobil CPO atau pengangkut minyak mentah kelapa sawit hingga 25 ton yang selama ini sudah melintas namun tidak menjadi persoalan," tegasnya.

Terkait hal itu, dirinya berharap agar kendaraan angkutan batubara oleh masyarakat masih dapat mengangkut. Karena tidak benar bahwa pihaknya seolah-olah yang merusak jalan. "Dan kami juga akan terus memperbaiki jalan tersebut dengan menyediakan alat berat," paparnya. (Hamkam)
Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA