-->

IKLAN

IKLAN

Disdik Gelar Rakor Penguatan Komunitas Belajar

mediasinarmuratara
04 November 2022, 20:08 WIB Last Updated 2022-11-04T13:08:16Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Disdik Kabupaten Muratara Rakor penguatan komunitas belajar dan pemantapan Playing Merdeka Mengajar (PMM) dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sekolah di ruang pertemuan SMPN 1 Rupit


 

MURATARA MSM.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Muratara, menggelar rakor penguatan komunitas belajar dan pemantapan Playing Merdeka Mengajar (PMM) di Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Sekolah.

 

Rakor dilaksanakan di ruang pertemuan SMP Negeri 1 Rupit, Kecamatan Rupit, Jumat (4/11/2022).

 

Plt. Kepala Disdik Zazili, S.Sos menyampaikan, semangat perubahan dunia pendidikan, salah satunya dapat dilakukan melalui komunitas belajar.


BACA JUGA : 

Jumlah Siswa Ratusan WC Hanya 1, SDN Pulau Lebar Harapkan Perhatian

 

Karena komunitas belajar merupakan sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memilii semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran.

 

Diwujudkan melalui interaksi secara rutin, dalam wadah dimana mereka berpartisipasi aktif.

 

Melalui komunitas belajar ini, membentuk guru yang berkualitas, dan sistem pembelajaran yang profesional, serta menghasilkan anak didik yang berkualitas.

 

Lalu pertanyaannya sekarang, kata Zazili, apakah kita sudah membentuk kelompok guru yang efektif?. Apakah guru kita memiliki semangat perubahan? Berapakali pertemuan guru KKG dan MGMP setiap bulannya ?.


Disdik Kabupaten Muratara Rakor penguatan komunitas belajar dan pemantapan Playing Merdeka Mengajar (PMM) dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sekolah di ruang pertemuan SMPN 1 Rupit


 

“Serta apakah sudah memiliki standar SOP KPI?. Jika ini tidak dilakukan, jangan berharap Kabupaten Muratara akan memiliki guru dan pendidikan yang berkualitas” kata Zazili.

 

Dia mengungkapkan, ada tiga akar masalah dalam membentuk guru yang berkualitas. Tiga akar masalah tersebut yaitu kurangnya kedaran untuk berubah, tidak adanya semangat Self Improvment, dan terakhir mempunyai mindset yang salah.

 

Lantas, Zazili membeberkan solusi dari tiga permasalahan diatas. Pertama, jangan lakukan apa yang diperintah. Kedua, kerja satu tingkat diatas rata – rata dan ketiga jangan menyerah dengan keadaan.


BACA JUGA : 

Pemkab Muratara Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ini Pesan Wabup Muratara !

 

“Seharusnya, bekerja tanpa diperintah. Sehingga guru bisa mengerjakan hal – hal yang baru dan inovasi. Terus, terbiasalah kerja berprilaku, berkarya satu tingkat diatas yang lainnya” jelasnya.

 

Selain itu, seorang pemenang adalah orang yang tidak mudah menyerah dengan kenadaan dan senantiasa mampu membaca peluang disetiap keadaan.

 

“Jika ada kesempatan kita coba, dan jika gagal anggap kegagalan adalah keberhasilan, karena telah berani memcoba” kata Zazili menambahkan.

 

Jurnalis : A.Majid

 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA