-->

IKLAN

IKLAN

PVMBG Naikkan Status Semeru ke Level IV, Ribuan Warga Mengungsi di 11 Titik

mediasinarmuratara
04 Desember 2022, 19:41 WIB Last Updated 2022-12-04T12:41:55Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api Semeru dari level III (siaga) ke level IV (awas) setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkani gunung api Semeru, Minggu (4/12/2022)

 

  

 

MEDIASINARMURATARA.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menaikkan status gunung api Semeru menjadi level IV (awas).

 

Status gunung Semeru dinaikkan ke level IV (awas), Minggu (4/12/2022). Sebelumnya status gunung tertinggi di pulau Jawa ini masih dalam level III (Siaga).

 

Peningkatan status ini, setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru.

 

Ribuan masyarakat diungsikan, setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru, Minggu (4/12/2022).


BACA JUGA : 

Kenaikan UMP Sumbar Tertinggi Capai 9,15 persen. Ini Daftar Lengkap UMP 2023 di 34 Provinsi

 

Sehubungan dengan adanya peningkatan status tersebut, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

 

Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.


Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api Semeru dari level III (siaga) ke level IV (awas) setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkani gunung api Semeru, Minggu (4/12/2022)


 

Di samping itu, masyarakat diharapkan agar selalu mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Dalam rilis resminya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik.

 

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPNB merinci, 11 titik yang menjadi tempat pengungsian meliputi 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip.

 

Kemudian, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.


Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

 

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.

 

Penulis : A.Majid/Rahmad Ardiansyah

Sumber : BNPB

 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA