-->

IKLAN

IKLAN

Puluhan Kerbau di Karang Dapo Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Di Uji di Laboratorium

mediasinarmuratara
20 Mei 2023, 08:59 WIB Last Updated 2023-05-20T01:59:17Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 

Ilustrasi : Puluhan Kerbau di Karang Dapo Mati Mendadak, Penyebabnya Masih Di Uji di Laboratorium


 

 

MURATARA MSM.COM – Beberapa hari terakhir, warga Desa Rantau Kadam dan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara, digegerkan dengan kematian puluhan Kerbau secara mendadak.

 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada Jumat (19/5/2023) menyebutkan, jumlah Kerbau yang mati mendadak, dilaporkan mencapai 20 ekor, informasi lainnya menyebutkan mencapai 30 ekor.

 

Kerbau – kerbau yang mati mendadak tersebut, merupakan hewan ternak peliharaan warga, yang dikandangnya terletak di seberang sungai, milik beberapa warga di dua desa tersebut.


BACA JUGA : 

 

Kematian puluhan kerbau tersebut, tidak terjadi dalam satu hari. Tetapi terjadi dalam tiga hari terakhir.

 

Bupati Muratara H Devi Suhartoni (HDS) telah bergerak cepat dengan meminta bantuan Pemprov Sumsel membantu menangani masalah tersebut.

 

Bahkan Bupati HDS juga telah meminta bantuan pemerintah pusat untuk turun ke Kabupaten Muratara.


BACA JUGA : 

 

“Kami minta bantuan dari provinsi dan pusat untuk turun ke Muratara mengecek kondisi kerbau” kata Bupati HDS.

 

Tak hanya itu, Ia juga telah memerintah instansi terkait turun ke lokasi dan melakukan pengecekan dan mengambil sampel pada kerbau yang mati.

 

Masih Menunggu Hasil dari Laboratorium

 

Dari sampel sementara yang diambil Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, menyimpulkan puluhan kerbau yang mati itu, didiagnosa terkena penyakit Ngorok atau Septicaemia Epizootica.

 

Namun, kepastian tentang penyebab kematian puluhan kerbau, masih menunggu hasil lebih lanjut dari laboratorium di balai Veteriner provinsi Lampung, yang saat ini tengah diteliti sampel darah dan hati kerbau yang mati.

 

Hal senada dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Sumsel Ruzuan Efendi, pada Jumat (19/5/2023) lalu di Palembang. Dia menduga  penyebab kematian kerbau lantaran terjangkit penyakit Ngorok Tagere.

 

Dugaan itu perkuat dengan ciri pada ternak dan kondisi cuara yang lembab. Namun demikan, dugaan itu belum bisa dipastikan sepenuhnya benar. Dan masih harus menunggu uji sampel dari laboratorium veteriner di Lampung.

 

Penulis : A.Majid

baca berita lainnya di google news

 

Komentar

Tampilkan

BERITA TERBARU LAINNYA